Kamis, 21 Mei 2009

Alphabetical of Personnal Winning

Accept

Terimalah diri anda sebagaimana adanya.


Believe

Percayalah terhadap kemampuan anda untuk meraih apa yang anda inginkan dalam hidup.


Care

Pedulilah pada kemampuan anda meraih apa yang anda inginkan dalam hidup.


Direct

Arahkan pikiran pada hal-hal positif yang meningkatkan kepercayaan diri.


Earn

Terimalah penghargaan yang diberi orang lain dengan tetap berusaha menjadi yang terbaik.


Face

Hadapi masalah dengan benar dan yakin.


Go

Berangkatlah dari kebenaran.


Homework

Pekerjaan rumah adalah langkah penting untuk pengumpulan informasi.


Ignore

Abaikan celaan orang yang menghalangi jalan anda mencapai tujuan.


Jealously

Rasa iri dapat membuat anda tidak menghargai kelebihan anda sendiri.


Keep

Terus berusaha walaupun beberapa kali gagal.


Learn

Belajar dari kesalahan dan berusaha untuk tidak mengulanginya



Mind

Perhatikan urusan sendiri dan tidak menyebar gosip tentang orang lain.


Never

Jangan pernah menyerah dan putus asa


Observe

Amatilah segala hal di sekeliling anda. Perhatikan, dengarkan, dan belajar dari orang lain.


Patience

Sabar adalah kekuatan tak ternilai yang membuat anda terus berusaha.


Question

Pertanyaan diperlukan untuk mencari jawaban yang benar dan menambah ilmu.


Respect

Hargai diri sendiri dan juga orang lain.


Self confidence, self esteem, self respect.
Percaya diri, harga diri, citra diri, penghormatan diri akan membebaskan kita dari saat-saat tegang.


Take

Bertanggung jawab pada setiap tindakan anda.


Understand

Pahami bahwa hidup itu naik turun, namun tak ada yang dapat mengalahkan anda.


Value

Nilai diri sendiri dan orang lain, berusahalah melakukan yang terbaik


Work

Bekerja dengan giat, jangan lupa berdo'a.


X’tra

Usaha lebih keras membawa keberhasilan.


You

Kamu dapat membuat sesuatu yang berbeda.


Zero

Jangan menyombongkan diri karena sesungguhnya kita berasal dari titik nol.



Baca Selengkapnya...

Selasa, 21 April 2009

Kisah Sebuah Batu Kusam

Suatu ketika seorang pengrajin batu berjalan di gunung yang sangat gersang dan melihat seonggok batu dengan warna coklat kusam yang telah diselimuti oleh lumut dan kenampakan luarnya relatif lapuk. Kemudian dengan sekuat tenaga sang pengrajin tersebut mengayunkan godamnya mengenai batu hingga mendapatkan batu sebesar kepala, dan mulai terlihat warna asli dari batu tersebut adalah putih.

Dibawanya batu itu ke rumahnya, dipotongnya dengan menggunakan gerinda (alat pemotong batu), hingga percikan api hasil gesekan dengan batu itu sesekali terlihat. Dihaluskannya permukaannya yang kasar dari batu tersebut dan dipoles. Siang dan malam, ia berusaha membuat sebentuk batu penghias cincin, dari warna batu yang putih dan kasar berangsur-angsur menjadi putih, mengkilap dan licin. Pengrajin tersebut tahu betul kesempurnaan bentuk sebuah batu penghias cincin, akhirnya terciptalah sebuah batu yang bernilai.

Sebenarnya alam memberikan berbagai pelajaran buat kita. Kita adalah sebongkah batu, kondisi lapuk, berlumut dan rapuh adalah kondisi kita yang tidak mampu melawan cobaan. Pukulan godam, gesekan gerinda, percikan api dan polesan amplas adalah gambaran dari cobaan yang datang untuk menempa kita. Terkadang kita menolak cobaan yang dating, tetapi sebenarnya cobaan tersebut adalah sarana dari Sang Pencipta untuk membentuk kepribadian kita sehingga kita bisa terlihat bersinar.

Sekarang mari kita pikirkan, di manakah posisi kita? Apakah kita seonggok batu yang tidak berharga? Ataukah kita seonggok batu yang sedang mengalami proses menjadi sebuah batu penghias cincin yang memiliki nilai yang mahal.



Baca Selengkapnya...